Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia 2011 lalu, sekitar 60 persen UKM dikelola oleh perempuan Indonesia. "Tanpa disadari ternyata perempuan memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian negara," ungkap Pinky Saptandari, Staf Ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada Kompas Female, di sela acara Katumbiri Expo di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan.
Kesadaran perempuan Indonesia untuk maju dan berkembang dalam ekonomi dan keluarga membantu peningkatan dan berkembangnya bibit-bibit jiwa wirausaha perempuan. Kondisi krisis ekonomi secara tak langsung juga mendukung tumbuhnya jiwa kewirausahaan perempuan dalam rangka menciptakan kemandirian ekonomi pribadi dan keluarga.
Kesadaran perempuan Indonesia untuk maju dan berkembang dalam ekonomi dan keluarga membantu peningkatan dan berkembangnya bibit-bibit jiwa wirausaha perempuan. Kondisi krisis ekonomi secara tak langsung juga mendukung tumbuhnya jiwa kewirausahaan perempuan dalam rangka menciptakan kemandirian ekonomi pribadi dan keluarga.
"Namun yang paling penting adalah, para perempuan ini bisa membantu kemandiriannya sebagai manusia tanpa harus tergantung pada suaminya dalam batas-batas tertentu," beber Pinky.
Tak dipungkiri juga, bahwa dengan berwirausaha para perempuan juga bisa memiliki kemandirian secara finansial dalam keluarga. "Dengan adanya kemandirian ekonomi, perempuan bisa memiliki power dan kekuatan sendiri untuk melakukan apapun, serta membuka akses ke semua jaringan. Selain itu, power ini juga akan bisa memperkuat perempuan secara psikologis, dan menghindari adanya tindakan pelecehan ataupun KDRT dalam rumah tangga. Dan ini membuat perempuan punya posisi bargainingdalam keluarga; bukan berarti untuk mengalahkan suami, tapi agar tidak disepelekan karena kita juga memiliki kontribusi dalam ekonomi," tambah Pinky.
Sayangnya, banyak perempuan yang hingga kini belum menyadari kemampuan mereka untuk berwirausaha. Banyak hal yang menjadi pertimbangan mereka, seperti tidak adanya dukungan dari suami, atau karena adanya kewajiban dalam ranah domestik yang harus dilakukan setiap hari.
Sayangnya, banyak perempuan yang hingga kini belum menyadari kemampuan mereka untuk berwirausaha. Banyak hal yang menjadi pertimbangan mereka, seperti tidak adanya dukungan dari suami, atau karena adanya kewajiban dalam ranah domestik yang harus dilakukan setiap hari.
"Padahal hal tersebut masih bisa diselesaikan dengan baik. Seharusnya tidak ada yang dikorbankan ketika perempuan memilih untuk berwirausaha," ungkap Santi Mia Sipan, President Director PT Jaty Arthamas, dalam kesempatan lain di Pisa Cafe, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2011) lalu.
Tak sedikit pula para perempuan yang memutuskan berwirausaha dengan modal nekad, namun ternyata mampu meraup kesuksesan. "Para perempuan ini memiliki beberapa kelebihan untuk berwirausaha dibandingkan dengan pria," tukas Pinky.
Beberapa kelebihan perempuan dalam mengelola bisnis dibanding dengan pria adalah:
1. Networking
Dibandingkan dengan pria, perempuan memiliki keunggulan dalam hal networking. "Perempuan memiliki keunggulan dalam segi jaringan pemasaran, karena memiliki pergaulan yang luas," bebernya. Hal ini disebabkan perempuan memiliki kemampuan sosial dan mudah bergaul, sehingga lebih mudah untuk bisa menjaring konsumen. Misalnya saja melalui arisan.
Tak sedikit pula para perempuan yang memutuskan berwirausaha dengan modal nekad, namun ternyata mampu meraup kesuksesan. "Para perempuan ini memiliki beberapa kelebihan untuk berwirausaha dibandingkan dengan pria," tukas Pinky.
Beberapa kelebihan perempuan dalam mengelola bisnis dibanding dengan pria adalah:
1. Networking
Dibandingkan dengan pria, perempuan memiliki keunggulan dalam hal networking. "Perempuan memiliki keunggulan dalam segi jaringan pemasaran, karena memiliki pergaulan yang luas," bebernya. Hal ini disebabkan perempuan memiliki kemampuan sosial dan mudah bergaul, sehingga lebih mudah untuk bisa menjaring konsumen. Misalnya saja melalui arisan.
"Banyak orang, terutama pria, yang mengganggap bahwa arisan hanya menghabiskan uang, padahal sebenarnya itu merupakan salah satu cara untuk menjalin relasi," jelas Pinky. Sekarang ini, setiap perempuan -khususnya ibu rumah tangga- pasti mengikuti beberapa kegiatan arisan sekaligus dalam satu waktu. Jika cerdik, menurut Pinky peluang ini bisa dimanfaatkan untuk menjual produk kita seperti kue, sepatu atau baju.
2. Kreatif
Perempuan dinilai lebih jeli melihat peluang usaha, dan pandai melihat celah usaha dibandingkan dengan pria. Terkadang hal yang terterpikirkan oleh para pria dan dinilai merupakan langkah bisnis sepele, justru bisa mendatangkan keuntungan dan kesuksesan bila dilakukan oleh kaum perempuan.
3. Telaten
Perempuan lebih teliti dalam menjalankan bisnis. Hal-hal detail dalam bisnis seperti urusan packaging, labeling, atau hal kecil lainnya, sangat dipikirkan oleh perempuan sehingga membuat produknya menjadi lebih menarik, dan memiliki daya jual yang tinggi.
4. Tidak mudah putus asa
Dalam berbisnis, perempuan dinilai lebih tangguh dan tidak mudah putus asa ketika mengalami kegagalan. "Perempuan itu ibarat akar tumbuhan yang terus mencari cara untuk tumbuh dan sukses," tegas Pinky.
Perempuan dinilai lebih jeli melihat peluang usaha, dan pandai melihat celah usaha dibandingkan dengan pria. Terkadang hal yang terterpikirkan oleh para pria dan dinilai merupakan langkah bisnis sepele, justru bisa mendatangkan keuntungan dan kesuksesan bila dilakukan oleh kaum perempuan.
3. Telaten
Perempuan lebih teliti dalam menjalankan bisnis. Hal-hal detail dalam bisnis seperti urusan packaging, labeling, atau hal kecil lainnya, sangat dipikirkan oleh perempuan sehingga membuat produknya menjadi lebih menarik, dan memiliki daya jual yang tinggi.
4. Tidak mudah putus asa
Dalam berbisnis, perempuan dinilai lebih tangguh dan tidak mudah putus asa ketika mengalami kegagalan. "Perempuan itu ibarat akar tumbuhan yang terus mencari cara untuk tumbuh dan sukses," tegas Pinky.
Ketika menghadapi kegagalan, perempuan memiliki daya juang yang tinggi dan lebih sabar untuk memulai segala sesuatunya dari bawah. Seringkali ketika menghadapi masalah PHK, perempuan lebih tangguh dalam mencari cara untuk bisa bertahan dan mengesampingkan gengsinya untuk memulai usahanya dari bawah dibanding pria. "Banyak pegawai yang akhirnya bisa hidup berkecukupan berkat adanya bantuan usaha dari istrinya yang punya usaha sampingan di rumah," tambahnya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar